oleh

Tradisi Gebug Ende di Karangasem, Ritual Sakral Pemanggil Hujan Sekaligus Warisan Sejarah Perang Kerajaan

-Berita-16 Dilihat
banner 468x60

Tradisi Gebug Ende kembali digelar oleh masyarakat Desa Seraya, Kabupaten Karangasem, Bali, sebagai bagian dari ritual tahunan untuk memohon turunnya hujan dan menjaga keseimbangan alam. Upacara ini berlangsung penuh semangat dan diwarnai atraksi adu ketangkasan khas Bali antara dua peserta yang saling berhadapan menggunakan tongkat rotan (gebug) dan tameng (ende). Ritual ini dilaksanakan oleh laki-laki dewasa maupun anak-anak setiap musim kemarau, ketika masyarakat mulai mengalami kekeringan panjang. Tradisi yang diwariskan turun-temurun ini tidak hanya bernilai spiritual sebagai bentuk persembahan kepada Sang Hyang Widhi Wasa, tetapi juga berfungsi sosial sebagai wadah kebersamaan dan pelestarian budaya rakyat. Dalam setiap pelaksanaannya, suasana Desa Seraya berubah menjadi arena upacara rakyat yang sarat makna, memperlihatkan kekuatan tradisi Bali yang tetap hidup di tengah arus modernisasi.

Secara historis, Gebug Ende diyakini bermula dari peristiwa perang antara Kerajaan Karangasem dan Kerajaan Selaparang di Lombok, di mana para prajurit Karangasem mempraktikkan latihan perang menggunakan tongkat dan perisai sederhana. Dari tradisi perang itulah berkembang menjadi ritual pemanggilan hujan, sebagai simbol permohonan agar bumi kembali subur dan masyarakat mendapatkan kemakmuran. Gebug Ende pun bukan sekadar pertarungan fisik, melainkan upacara sakral yang disertai doa dan upakara, mencerminkan filosofi keseimbangan antara manusia, alam, dan kekuatan spiritual. Kini, tradisi tersebut menjadi daya tarik wisata budaya yang unik, menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara yang ingin menyaksikan perpaduan antara keberanian, ketangkasan, dan nilai religius khas masyarakat Bali Timur. Melalui Gebug Ende, masyarakat Seraya terus meneguhkan identitasnya sebagai penjaga warisan budaya dan spiritual yang mengakar kuat dalam kehidupan mereka sehari-hari.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *