oleh

Situasi Lalu Lintas Padat di Jalan Ambarawati Ubud, Pengendara Diimbau Menggunakan Jalur Alternatif

-Berita-20 Dilihat
banner 468x60

Rabu (26/11) sore, kondisi lalu lintas di Jalan Ambarawati, Desa Lodtunduh, Ubud, menuju arah Mas mengalami kepadatan signifikan yang berdampak pada kelancaran arus kendaraan di kawasan tersebut. Berdasarkan pantauan warga dan laporan sejumlah pengendara, antrean kendaraan mulai terjadi sejak menjelang sore dan terus bertambah seiring meningkatnya mobilitas masyarakat pada jam pulang kerja. Laju kendaraan terpantau tersendat di beberapa titik, terutama di ruas yang relatif sempit dan berdekatan dengan aktivitas warga setempat. Sejumlah pengendara yang melintas mengeluhkan waktu tempuh yang meningkat dua hingga tiga kali lipat dari kondisi normal. Situasi tersebut semakin diperparah oleh keberadaan kendaraan besar yang melaju lambat, serta aktivitas komersial di sepanjang jalan yang turut memengaruhi ritme lalu lintas. Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti kepadatan masih dalam proses identifikasi, namun dugaan sementara mengarah pada kombinasi antara lonjakan volume kendaraan, aktivitas usaha lokal, dan kemungkinan adanya hambatan insidental di titik tertentu. Kondisi ini sekaligus mencerminkan perlunya penataan ulang lalu lintas pada jalur Lodtunduh–Mas, yang selama beberapa tahun terakhir menjadi salah satu jalur alternatif favorit wisatawan maupun warga lokal, terutama menuju pusat Ubud atau area wisata lain di Gianyar. Sejumlah warga juga meminta agar petugas terkait memperkuat pengaturan dan pengawasan lapangan, mengingat Jalan Ambarawati kerap menjadi titik kemacetan saat hari-hari sibuk atau ketika kegiatan masyarakat meningkat secara bersamaan. Bagi pengendara yang hendak menuju arah Mas, disarankan untuk mengambil jalur alternatif demi menghindari antrean panjang yang berpotensi menguras waktu dan meningkatkan risiko keterlambatan aktivitas harian.

Sementara itu, informasi mengenai kepadatan lalu lintas ini pertama kali disampaikan oleh warga sekitar yang berada di lokasi dan kemudian tersebar melalui berbagai kanal komunikasi masyarakat. Laporan tersebut dibenarkan oleh beberapa pengendara yang membagikan kondisi serupa melalui pesan singkat maupun unggahan di platform sosial media. Hingga sore hari, arus kendaraan belum menunjukkan tanda-tanda kelonggaran yang signifikan, sehingga imbauan untuk mencari jalur lain diharapkan dapat membantu mengurangi beban kendaraan di titik tersebut. Pemerintah desa dan instansi terkait diharapkan segera melakukan koordinasi guna menangani gangguan lalu lintas, baik dengan menerjunkan petugas lapangan maupun melakukan rekayasa arus sementara. Situasi ini juga menggarisbawahi tantangan pengelolaan transportasi di Ubud dan sekitarnya, yang selama ini menghadapi tekanan mobilitas tinggi akibat tingginya aktivitas pariwisata dan pola perjalanan masyarakat lokal. Selain itu, frekuensi meningkatnya kepadatan pada jam-jam tertentu menunjukkan perlunya solusi jangka panjang, termasuk pelebaran jalan, perbaikan manajemen ruang parkir, dan penyediaan jalur khusus bagi kendaraan tertentu untuk meminimalkan hambatan. Para pelaku usaha di sepanjang jalur tersebut turut diimbau untuk menata aktivitas parkir dan bongkar muat agar tidak menghalangi arus lalu lintas, sementara pengguna jalan diharapkan tetap berhati-hati, menjaga jarak aman, serta menghindari manuver mendadak yang dapat memperpanjang kemacetan. Dengan langkah penanganan cepat dan koordinasi lintas pihak, diharapkan situasi lalu lintas di Jalan Ambarawati dapat segera kembali normal sehingga alur perjalanan masyarakat maupun wisatawan menuju kawasan Mas dan Ubud tidak lagi terkendala oleh hambatan berkepanjangan. Jika perkembangan terbaru diperlukan, pembaruan informasi akan disampaikan kembali sesuai kondisi di lapangan.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *