oleh

Pemkot Denpasar Tegaskan Komitmen Kota Ramah Anak di Puncak Peringatan HAN 2025

-Berita-25 Dilihat
banner 468x60

Denpasar, 29 Juli 2025 — Pemerintah Kota Denpasar kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah bagi anak-anak. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, saat membuka secara resmi Puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2025 di Kota Denpasar, yang berlangsung di Gedung Taksu, Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar, Selasa (29/7).

Acara yang dikemas dalam bentuk Festival Anak Denpasar 2025 ini menjadi momentum reflektif dan inspiratif bagi seluruh pemangku kepentingan dalam upaya pemenuhan hak anak. Mengusung tema “Menyulam Warna Suara dan Cipta”, kegiatan ini diinisiasi oleh Forum Anak Daerah (FAD) Kota Denpasar dan diikuti oleh ratusan anak dari berbagai jenjang pendidikan, komunitas, serta organisasi anak.

banner 336x280

Ajang Ekspresi Kreativitas Anak

Festival Anak Denpasar 2025 dirancang sebagai wadah ekspresi, partisipasi, dan pembentukan karakter anak-anak di Denpasar. Beragam kegiatan digelar dalam acara ini, mulai dari pertunjukan seni, pameran hasil karya anak, lomba kreativitas, hingga diskusi interaktif mengenai hak dan perlindungan anak.

Tema “Menyulam Warna Suara dan Cipta” dipilih sebagai simbol dari keberagaman potensi anak-anak Denpasar yang harus dirajut bersama dalam suasana inklusif, suportif, dan penuh kasih sayang.

Ketua Forum Anak Daerah Denpasar, Luh Made Diah Pramesti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ajang bagi anak-anak untuk menyampaikan aspirasinya, menunjukkan bakat, serta belajar menjadi agen perubahan dalam lingkungannya.

“Anak-anak bukan hanya penerima manfaat pembangunan, tapi juga subjek aktif yang memiliki suara. Melalui forum dan festival ini, kami ingin menunjukkan bahwa suara anak bisa memberi warna bagi masa depan kota ini,” ujarnya.

Komitmen Pemerintah Kota Denpasar

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Denpasar terus mengembangkan berbagai kebijakan dan program yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Ia menyebutkan bahwa status Denpasar sebagai Kota Layak Anak kategori Utama bukanlah capaian akhir, melainkan tanggung jawab yang harus terus ditingkatkan.

“Sebagai kota layak anak, Pemkot Denpasar terus berupaya menyediakan fasilitas publik yang berstandar dan ramah anak, seperti sekolah, ruang bermain, puskesmas, rumah ibadah, taman anak, serta sarana lainnya,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pembangunan Kota Denpasar diarahkan tidak hanya pada aspek fisik, namun juga pada dimensi psikososial dan budaya yang mendukung pertumbuhan anak.

Peningkatan Layanan Ramah Anak

Salah satu bentuk konkret dari komitmen Pemerintah Kota Denpasar adalah penyediaan fasilitas dan layanan yang mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak. Saat ini, hampir seluruh puskesmas di Kota Denpasar telah dilengkapi dengan layanan pediatric corner dan konseling anak. Selain itu, taman bermain publik kini telah dilengkapi dengan unsur keselamatan dan keberagaman permainan edukatif.

Dari sisi pendidikan, Pemkot Denpasar juga telah mendorong penguatan kurikulum berbasis karakter serta peningkatan kapasitas guru dalam memahami hak dan psikologi anak.

Tidak hanya itu, Kota Denpasar juga aktif dalam membentuk Satgas Perlindungan Anak di tingkat desa dan kelurahan, sebagai upaya respons cepat terhadap kekerasan dan pelanggaran hak anak.

Peran Forum Anak Sebagai Mitra Strategis

Forum Anak Daerah (FAD) Denpasar bukan sekadar organisasi pelengkap, tetapi telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjalankan program perlindungan anak. Forum ini secara aktif terlibat dalam penyusunan kebijakan, perencanaan pembangunan ramah anak, serta menjadi fasilitator diskusi di sekolah dan masyarakat.

FAD juga rutin menggelar pelatihan kepemimpinan, pengembangan bakat, hingga kampanye digital untuk isu-isu yang menyentuh kehidupan anak-anak, seperti bullying, kesehatan mental, dan bahaya pernikahan dini.

“Kami ingin anak-anak di Denpasar berani bersuara, berpikir kritis, dan menjadi pemimpin masa depan yang peduli dengan lingkungannya,” kata salah satu anggota FAD dalam sesi dialog terbuka bersama perwakilan Pemkot.

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Kota Layak Anak

Pencapaian Denpasar sebagai Kota Layak Anak tidak lepas dari peran serta semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, dunia pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, hingga keluarga dan masyarakat umum.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Denpasar, Ni Ketut Sudarmini, menjelaskan bahwa keberhasilan ini berakar dari semangat kolaborasi dan koordinasi lintas sektor.

“Tugas melindungi anak adalah tanggung jawab bersama. Tidak cukup hanya dengan regulasi, tetapi perlu aksi nyata, pemahaman bersama, dan budaya peduli anak di semua lini,” tegasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa tahun 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat sistem pengawasan berbasis komunitas agar pencegahan terhadap kekerasan anak bisa dilakukan secara cepat dan akurat.

Anak-Anak adalah Pewaris Kota

Puncak peringatan Hari Anak Nasional ini juga menjadi ajang perenungan bahwa anak-anak bukan hanya pewaris masa depan, melainkan bagian dari masa kini yang perlu dihormati hak-haknya. Dalam konteks pembangunan Kota Denpasar, keberadaan anak-anak sebagai kelompok strategis harus dijaga melalui lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung pengembangan potensi.

Gubernur Bali melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan dalam acara ini menyampaikan apresiasi atas komitmen Kota Denpasar dalam menjadi pelopor kota ramah anak di Bali. Ia berharap Denpasar bisa menjadi model replikasi bagi daerah lain di Pulau Dewata.

“Hari Anak Nasional bukan hanya selebrasi, tetapi pengingat bahwa hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang harus kita junjung tinggi,” tulis Gubernur dalam sambutannya.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *