Penyelenggaraan Pedungan Village Festival 2025 yang digelar di Kawasan Pemelisan, Desa Adat Pedungan, Denpasar, pada Jumat (22/8), menghadirkan suasana meriah sekaligus sarat makna sebagai ajang pelestarian seni dan budaya Bali. Festival ini dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, yang menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai hiburan masyarakat, tetapi juga berperan strategis sebagai ruang edukasi dan pembelajaran bagi anak-anak muda agar semakin mencintai warisan budaya leluhur. Dalam sambutannya, Arya Wibawa menekankan pentingnya menjadikan festival sebagai wadah interaksi antargenerasi, di mana nilai-nilai seni, adat, dan tradisi dapat terus diwariskan secara berkesinambungan. Dengan beragam acara seni dan budaya yang disajikan, festival ini dinilai mampu membangun kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga identitas Bali di tengah arus modernisasi. Kehadiran masyarakat yang antusias mengikuti festival semakin memperkuat fungsi acara ini sebagai simbol kebersamaan, solidaritas, dan apresiasi terhadap seni budaya lokal.
Rangkaian acara dalam Pedungan Village Festival 2025 kental dengan nuansa tradisi, mulai dari lomba busana adat ke pura, pementasan tari, lomba tari Bali, lomba gebogan, hingga ajang Janger Lansia yang melibatkan partisipasi masyarakat lintas usia. Tidak hanya itu, lomba bapang barong, parade ngelawar, serta pemilihan Teruna Teruni Pedungan turut menambah semarak festival dengan menampilkan kekayaan budaya yang melekat pada kehidupan masyarakat Bali. Seluruh kegiatan ini bukan sekadar tontonan, melainkan juga sarana memperkuat nilai kearifan lokal yang terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari. Arya Wibawa berharap festival ini dapat menjadi wadah yang mendorong generasi muda untuk terus berkarya sekaligus memperluas jejaring sosial pertemanan, namun tetap berlandaskan pada nilai-nilai positif dan konstruktif. Dengan begitu, Pedungan Village Festival tidak hanya berkontribusi pada pelestarian seni dan budaya, tetapi juga berfungsi sebagai ruang kreativitas, kolaborasi, dan regenerasi bagi generasi muda Bali. Ke depan, festival ini diharapkan mampu berkembang menjadi agenda tahunan berskala lebih besar yang tidak hanya memperkuat jati diri masyarakat lokal, tetapi juga berpotensi menarik perhatian wisatawan sebagai bagian dari atraksi budaya Bali yang unik dan autentik.



















Komentar