oleh

Aktivitas Gunung Lewotobi Ganggu Jadwal Penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Penumpang Diminta Pantau Informasi Terkini

-Berita-14 Dilihat
banner 468x60

DENPASAR – Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali berdampak pada operasional penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Rabu (18/6). Sejumlah penerbangan internasional dan domestik dilaporkan mengalami gangguan, termasuk pembatalan, penundaan, serta perubahan rute akibat sebaran abu vulkanik yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan. Pihak otoritas bandara bersama AirNav Indonesia terus memantau kondisi atmosfer secara real-time menggunakan data satelit dan sistem pemantauan visual, guna memastikan setiap keputusan operasional sesuai dengan standar keselamatan penerbangan sipil internasional. Meski belum seluruh penerbangan terkena dampak langsung, pihak bandara menekankan bahwa status situasional masih dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan aktivitas vulkanik.

Dalam pernyataan resminya, manajemen Bandara Ngurah Rai mengimbau seluruh penumpang untuk memeriksa status penerbangan secara berkala melalui situs resmi bandara, aplikasi maskapai penerbangan, atau langsung menghubungi pihak maskapai masing-masing. Langkah ini penting agar penumpang dapat mengantisipasi kemungkinan perubahan jadwal, dan melakukan penyesuaian perjalanan dengan lebih cepat. Bandara juga telah menyiagakan posko informasi dan layanan pelanggan tambahan untuk membantu wisatawan, termasuk penumpang asing yang mungkin mengalami keterbatasan komunikasi lintas bahasa. Maskapai telah diminta menyediakan opsi penjadwalan ulang (reschedule) dan pengembalian dana (refund) bagi penumpang terdampak. Otoritas Bandara Ngurah Rai memastikan bahwa keselamatan penumpang dan awak pesawat menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan operasional yang diambil. Pihaknya juga bekerja sama dengan otoritas vulkanologi dan BNPB dalam mengoordinasikan informasi bencana serta langkah antisipatif jika terjadi peningkatan aktivitas gunung api dalam beberapa hari ke depan. Kejadian ini kembali menggarisbawahi pentingnya integrasi antara sistem peringatan dini dan kesiapan operasional transportasi udara di kawasan yang rentan terhadap gejala alam ekstrem seperti Indonesia.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *